Arlaindofood.co.id – Mulyo Handoyo menilai progres tunggal putra Indonesia lamban (Foto: PBSI) JAKARTA – Kepala pelatih tunggal putra Pelatnas PBSI, Mulyo Handoyo, menilai progres sektor yang akan dinakhkodainya saat ini cenderung lamban. Ia mengambil contoh Alwi Farhan yang saat ini dirasa kesulitan untuk naik kelas. Seperti diketahui, Mulyo telah resmi terpilih sebagai kepala pelatih sektor tunggal putra di Pelatnas PBSI. Eks pelatih Taufik Hidayat itu menggantikan posisi Irwansyah yang hengkang ke India. Alex Lanier (Foto: Instagram/@alexlanier.bad) Tugas dan tantangan berat pun telah menanti Mulyo. Pelatih berusia 64 tahun ini menilai pencapaian dan progres Anthony Sinisuka Ginting cs saat ini sedikit tertinggal. Ia mencontohkan Alwi, juara dunia junior 2023, sampai saat ini masih kesulitan untuk naik kelas. Pasalnya, Alwi baru bisa menjuarai turnamen BWF World Tour Super 100 saja dan rankingnya masih 46 dunia. Sementara rivalnya, yang hanya dapat perunggu di Kejuaraan Dunia Junior 2023, Alex Lanier, sudah bisa menjadi juara Japan Open 2024 yang levelnya adalah BWF World Tour Super 750. “Kalau saya bilang agak sedikit ketinggalan, artinya terutama pemain muda. Lihat saja Alwi Farhan yang kemarin juara junior (Kejuaraan Dunia Junior 2023), tapi yang semifinal (peraih perunggu) jauh lebih di atas sekarang, itu si pemain Prancis, Alex Lanier,” kata Mulyo kepada wartawan, dikutip Minggu (22/12/2024). Karena itu, menurut pria berambut putih tersebut, program untuk para pemain tunggal putra Indonesia perlu dipercepat. Hal itu perlu dilakukan karena di matanya sektor itu sedikit tertinggal. Artikel ini merupakan Rangkuman Ulang Dari Berita : https://sports.okezone.com/read/2024/12/22/40/3097755/mulyo-handoyo-soroti-lambannya-progres-tunggal-putra-singgung-alwi-farhan-kalah-dari-alex-lanier
