Akulturasi dengan Tionghoa beri dampak pada kekayaan budaya Indonesia

Heartdesign.my.id –

Jakarta (Heartdesign) – Menteri Kebudayaan Fadli Zon menyebut adanya akulturasi budaya Indonesia dengan Tionghoa memberikan dampak yang signifikan terhadap kebudayaan Nusantara hingga saat ini.

“Akulturasi budaya Tionghoa memberi dampak signifikan dalam memperkaya keberagaman budaya Indonesia,” kata Fadli Zon pada pembukaan pameran Kongsi: Akulturasi Tionghoa di Nusantara di Museum Nasional, Jakarta, Senin.

Fadli mengatakan kekayaan budaya Indonesia yang terbentang dari Sabang sampai Merauke sebelumnya telah mendapatkan pengaruh budaya negara lain. Misalnya seperti Tiongkok, India, Timur Tengah, Eropa hingga Amerika.

Percampuran budaya itu terjadi karena adanya faktor interaksi antara pedagang Tionghoa dengan warga lokal. Misalnya dalam dunia sastra, para penyair lokal yang awalnya menuliskan syair-syair menggunakan daun lontar atau kulit pohon, jadi menggunakan lembaran kertas yang dibawa orang-orang Tiongkok ke Nusantara kala itu.

Baca juga: Menteri Kebudayaan catat cagar budaya nasional capai 228 unit

Baca juga: Menbud buka festival peringatan satu abad Pramoedya Ananta Toer

Dari sisi kebudayaan, adanya faktor perkawinan dari dua ras yang berbeda menciptakan motif batik baru pada pakaian-pakaian yang dikenakan, seperti kebaya encim, kerah sanghai sampai baju koko.

Kemudian di dunia kuliner, muncul makanan berupa bakmi, teh, lumpia dan bakso. Menurutnya, semua kekayaan tersebut merupakan bukti konkret dari hubungan baik yang terjalin antara masyarakat Tionghoa dengan warga lokal.

“Dari rute percobaan maritim dari era Sriwijaya dan Majapahit, ke warisan peranakan yang terus berkembang hari ini, legasi ekoliterasi merupakan fitur yang menakjubkan dalam sejarah kita,” ujar dia.

Dalam kesempatan itu, Fadli turut menekankan bahwa Indonesia sebagai negara kepulauan telah menjadi melting point atau tempat bertemunya berbagai budaya tersebut.

Dengan demikian, dirinya berharap masyarakat dapat menjaga seluruh warisan budaya tersebut. Salah satunya melalui kunjungan ke museum guna menambah wawasan terkait sejarah bangsa baik dari sisi cerita maupun pengetahuan soal peninggalan sejarah lainnya.

Baca juga: Menbud: Perjuangan pers tidak bisa dipisahkan dari budaya bangsa

Baca juga: Menbud Fadli Zon: Museum Lambung Mangkurat jadi pusat budaya Kalsel

Baca juga: Menbud belum akan daftarkan dangdut ke UNESCO pada 2025 karena ini

Pewarta: Hreeloita Dharma Shanti
Editor: Mahmudah
Copyright © Heartdesign 2025

Artikel ini merupakan Rangkuman Ulang Dari Berita : https://www.antaranews.com/berita/4640081/akulturasi-dengan-tionghoa-beri-dampak-pada-kekayaan-budaya-indonesia

Kiriman serupa

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *